SEAWEED»BLACK POST»DAFTAR ISI»DEDU POST»B"KULINER»
Semoga artike-artikel yang saya sajikan di bawah ini sangat membantu anda dalam berkarya dan bisa memahami isi yang terkandung didalamnya, dan tidak lupa juga saya mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada pengunjung dan sumber-sumber yang saya ikuti atas segala kekurangan saya dalam menulis isi artikel............!!!

A Bite of New York, Now in Kemang!

Jakarta - Bagel (juga disebut biegel dalam bahasa Yahudi) adalah Selengkapnya...

Baselo di Warung Gulai Kepala Ikan Tepi Pantai

Jumat, 29/07/2011 09:19 WIB


Gulai Kepala Ikan
Jakarta - Indahnya pelabuhan Teluk Bayur di Padang, Sumatra Barat, memang tidak sebatas nyanyian populer Erni Djohan di dasawarsa 1970-an. Pelabuhan tenang dengan air biru turkuaz berpagar bukit nan hijau, sungguh merupakan pemandangan yang sejuk di mata dan di hati. Teruskan perjalanan ke Selatan, sekitar empat kilometer lagi menyusuri pantai indah ini, maka Anda akan tiba di sebuah Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Bungus. Tepat di kelokan itu, ada sebuah warung makan yang sangat populer bagi para pelintas di jalan
raya itu._____


Warung makan ini populer karena sajian ikan karang (kerapu, kakap, dan sebagainya). Tentu saja, karena letak warungnya persis di sebelah tempat pendaratan dan pelelangan ikan, maka warung ini mendapat pasokan ikan paling segar dan paling baik. Ikan-ikan yang didaratkan di sini kebanyakan berasal dari perairan di sekitar Pulau Sikuai, Mentawai, dan Siberut.

Hampir setiap tamu yang datang dari jauh ke tempat ini khusus mencari gulai kepala ikannya. Sekalipun hanya setengah dari kepala ikan utuh, tetapi ukurannya yang besar-besar membuat porsi ini dapat disantap cukup untuk dimakan 2-3 orang. Gulai ikannya bernuansa Padang dengan kuah kental berwarna kuning. Berbeda dengan gulai kepala ikan bernuansa India yang kuahnya kental berwarna jingga. Bila gulai India memakai daun salam koja atau daun kari, gulai Padang memakai daun ruku-ruku (semacam kemangi) untuk membuatnya harum.

Gulai ikan bernuansa Padang juga memakai asam kandih (asam kandis, buahnya mirip manggis), sehingga mencuatkan rasa asam lamat-lamat yang membuatnya terasa segar. Ibu Iyas, pemilik RM Simpang TPI ini menyajikan gulai kepala ikan kakap dengan harga Rp 40 ribu per porsi. Bila ukurannya kecil, cukup ditebus dengan Rp 25 ribu saja. Ada juga gulai kepala ikan gabu yang dagingnya tampak lebih tebal dan flaky bila dibanding ikan kakap. Dari penampakannya, saya duga ikan gabu ini adalah yang biasa disebut ikan manyung atau ikan sembilang di Jawa.

Sekalipun warung di tepi pantai ini berjarak tempuh sekitar 45 menit dari Kota Padang, banyak orang rela menempuh perjalanan itu untuk menikmati duduk baselo (bersila) sambil memandangi indahnya laut dan menikmati gulai kepala ikan yang sungguh mak nyuss. Pedasnya pun samar-samar karena dimasak dengan cabe rawit utuh yang tidak dihaluskan. Cabe rawit ini juga menguatkan aroma harum dari masakan gulai kepala ikan. Bila Anda kurang telaten mempreteli kepala ikan untuk mendapatkan dagingnya yang lembut, warung ini juga menyediakan gulai ikan dengan potongan-potongan yang mantap.

Masakan ikan yang juga saya sukai di warung ini adalah ikan asam padeh, yaitu masakan tanpa santan, dengan nuansa asam dan pedas yang sungguh memukau. Ikan yang cocok untuk masakan asam padeh ini adalah ikan tuna (disebut ikan sisiak di daerah ini). Lagi-lagi, kesegaran ikan tuna menjadi komponen utama yang menunjang kualitas masakan ini.

Selain gulai kepala ikan, andalan warung ini adalah rempeyek udang berukuran sebesar kipas. Rempeyeknya renyah dan gurih. Jangan lewatkan palai bada gurih untuk melengkapi tekstur santapan Anda. Palai bada adalah pepes yang terbuat dari parutan kelapa dan ikan bada yang kecil-kecil. Palai bada garing berbumbu intens ini juga cocok untuk dibawa pulang sebagai oleh-oleh.

RM Simpang TPI
Jalan Raya Padang-Painan
Samping TPI Bungus
0751 751454




sumber : detik & Dre@ming Post

0 komentar:

Posting Komentar